Friday 19 June 2015

JAMUR NAIK DAUN (Yogya Family Trip - 2015)

Akhir Mei 2015 lalu, kami sekeluarga memutuskan nyolong start liburan karena liburan kenaikan kelas tahun ini akan bertepatan dengan bulan puasa. Berhubung kami sekeluarga pecinta kuliner, bulan puasa jelas bukan waktu tepat untuk pergi liburan :)

Destinasi liburan kali ini adalah Yogyakarta, yang saat ini sedang cukup happening di kalangan pelancong lokal. Ternyata benar, dibanding pengalaman terakhir kami ke Kota Gudeg sekitar lima tahun lalu, Yogyakarta memang tampak lebih ayu dan manglingi. Tanaman ulir merambat nampak menghiasi sudut-sudut kota, lingkungan terlihat bersih dan lebih tertata, ditambah banyaknya toko dan resto lokal yang mencuri perhatian dengan penampilan uniknya. Ya, jika boleh sedikit membandingkan, Yogyakarta terlihat lebih mirip Bandung sekarang. Menawarkan pengalaman wisata sederhana, namun unik dan jelas "ngangeni".

Salah satu destinasi wisata kuliner kami adalah resto "Jejamuran" yang berlokasi di Jl. Magelang KM 11. Kami singgah makan siang di sini usai wisata sejarah ke Candi Borobudur. Terlihat dari luar, resto ini terlihat berukuran biasa saja. Tapi begitu masuk ke dalam, ternyata bangunan ini memiliki hall-hall  yang cukup luas, dengan deretan meja panjang dan kursi-kursi. Jelas terlihat, tempat ini sering jadi tujuan rombongan wisatawan. 

Berhubung ini pengalaman pertama kami ke sini, kami cukup takjub dengan kreatifitas mereka menyulap jamur jadi aneka menu lezat. Tampilannya pun sangat meyakinkan, sama sekali tak terlihat seperti jamur pada umumnya. Sebut saja, sate jamur, tongseng jamur, jamur crispy, rendang jamur, hingga minuman segar pun dihidangkan dengan jamur. Namun jelas yang membuat kami paling takjub adalah Sate Jamur-nya. Tampilannya 100% sate ayam, dengan balutan bumbu kacang melimpah. Begitu digigit, OMG rasanya begitu kenyal, lembut dan bertekstur seperti sate kulit ayam yang berlemak. 20 tusuk pun tandas kami habiskan, sambil terus bergumam takjub #bukan norak tapi ini pertama kalinya ngerasain sate jamur jib ajib...hihi

Melihat antrian pengunjung dan variasi menu penggugah selera, resto ini nampak sukses mengangkat derajat jamur dari jenis sayuran menjadi "sekelas" daging. Apalagi, mereka juga kreatif mengemas aneka oleh-oleh penganan jamur dalam kaleng, yang dijamin non msg dan tanpa pengawet, seperti rendang jamur, lodeh jamur, opor jamur, serta keripik renyah dari aneka pilihan jamur. Wah, andai saya bisa masak jamur seenak ini, biaya masak rumah tangga mungkin bisa cukup terpangkas hehe. Kalau liburan ke Yogya, wajib mampir kesini ya...

Tuesday 5 November 2013

BELAJAR JADI IBU

Menjadi Ibu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. 


Coba deh bayangkan, apakah kita bisa lahir ke dunia tanpa adanya Ibu? Begitu juga anak-anak kita. Yang Maha Kuasa sudah mempercayakan mereka lahir dari tubuh kita, dan memanggil kita dengan sebutan "Ibu", "Mama", "Mami", "Bunda", "Umi", dll. Tentunya, tugas seorang Ibu tidak selesai setelah anaknya lahir ke dunia. Tugas seorang Ibu begitu panjang, penuh warna:) 

Ibu yang akan mewarnai dunia anak(foto:Freedigitalphotos)

Lalu, bagaimana sih profil seorang Ibu ideal? Hal pertama dan penting untuk dicatat adalah, tak ada ibu yang sempurna. Well Moms, we're only humans. Jadi, jangan mudah kecil hati dan patah semangat membayangkan begitu panjangnya list untuk menjadi seorang Ibu sempurna. Kita tidak akan pernah mampu mengejar status 'sempurna' sampai kapan pun. Yang bisa kita lakukan adalah selalu berusaha untuk menjadi Ibu yang lebih baik bagi anak-anak kita. 

Menjadi Ibu adalah sebuah proses belajar tanpa henti. Mulai dari saat pertama si Kecil lahir, kita harus belajar bagaimana cara menyusuinya. Saat ia memasuki usia 6 bulan, kita belajar lagi cara memenuhi kebutuhan gizinya selain ASI. Ketika si Kecil menginjak 2 tahun, Ibu belajar melepasnya ke sebuah play group. Begitu terus hingga anak kita besar, dewasa, dan memberikan kita cucu-cucu kecil. Proses belajar itu takkan pernah usai. 


Sumber: Youtube
Jadi, mari kita terus belajar jadi Ibu yang penuh semangat untuk tumbuh bersama keluarganya. Belajar berbagai hal positif, melalui berbagai cara. Jangan puas hanya "tenggelam" dengan urusan kantor, atau tumpukan pekerjaan rumah tangga yang takkan ada habisnya :) Ibu adalah para pelukis dunia. Mereka yang akan memberikan nuansa dan warna pada semua anggota keluarga. Yuk, belajar terus...